Manusia mempunyai 4 dimensi, diantaranya yaitu :
Manusia
yang dilahirkan telah dikaruniai potensi yang berbeda-beda dari yang
lainnya atau menjadi seperti dirinya sendiri. Tidak ada individu yang
identik dimuka bumi ini, bahkan dua anak yang kembar pasti mempunyai
perbedaan, hanya serupa namun tidak sama apalagi identik.
Dimensi
keindividuan yaitu kepribadian seseorang yang utuh yang terdiri dari
kesatuan pisik dan psikis. Keberadaan manusia sebagai individu bersifat
unik karena berbeda antara satu dengan lainnya. Setiap manusia sama
mempunyai tangan,kaki,telinga, dan anggota tubuh lainnya. Namun, tidak
persis bentuknya karena setiap orang kelak akan dimintai
pertanggungjawaban atas sikap dan prilakunya.
Sebagai contoh, dua
orang yang kembar yang mempunyai tangan dan kaki yang sama. Tetapi,
kembar pertama menggunakan tangan dan kakinya untuk melakukan kejahatan
dan kembar kedua menggunakan tangan dan kakinya dalam kebaikan. Secara
tidak langsung kembar kedua tidak mau disamakan dengan kembar pertama
karena prilaku kembar pertama tidak baik. Maka dari contoh diatas dapat
disimpulakn bahwa setiap manusia serupa namun tidak sama.
2. Dimensi kesosialan
Seseorang
akan menemukan jati dirinya manakala berada diantara orang banyak
artinya manusia tidak mengenali dirinya dan dapat mewujudkan potensinya
sebelum dia berinteraksi dengan manusia lainnya. Manusia adalah makhluk
social sekaligus juga makhluk individu. Dimaksudkan disini manusia
berbeda dengan lainnya, namun manusia sangat membutuhkan manusia lain
karena manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Manusia
hidup dalam suasana interdependensi (saling ketergantungan) dalam antar
hubungan dan antaraksi.
Sebagai contoh, posisi keluarga atau orang
tua dalam menentukan disiplin anak. Bahwasanya anak itu juga manusia
yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang disekitarnya untuk
mendidik sang anak.
3. Dimensi kesusilaan
Manusia
dengan kemampuan akalnya menetukan manakah yang baik dan manakah yang
buruk dengan pertimbangan nilai-nilai budaya yang dijunjungnya,
memungkinkan manusia berbuat dan bertindak secara susila.
Susila berasal dari kata su yang artinya baik dan sila yang artinya dasar. Jadi kesusilaan adalah ukuran baik dan buruk.
Diryakara
memandang bahwa manusia susila adalah manusia yang memiliki
nilai-nilai, menghayati dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam
perbuatannya. Nilai-nilai mengandung makna keluhuran, kebaikan dan
kemuliaan.
Agar manusia dapat melakukan apa yang semestinya akan
dilakukan maka manusia harus mengetahui dan memahami nilai-nilai
tersebut kemudian kesadaran manusia akan menjalankan nilai-nilai
tersebut.
Contohnya, menjaga kebersihan diri, rumah, dan
lingkungan, ikut bergotong-royong, menjaga keamanan dan ketertiban,
serta bergaya hidup dengan sederhana tidak pamer harta kekayaan.
4. Dimensi keagamaan
Beragama
merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk lemah
sehingga memerlukan tempat bertopang atau tempang mengadu. manusia
memerlukan agama demi keselamatan dan ketentraman hidupnya.
Manusia
adalah makhluk yang religius yang dianugrahi ajaran-ajaran yang
dipercayainya. Ajaran tersebut akan ada apabila didapatkan melalaui
bimbingan nabi. Manusia juga akan mendapatkan pelajaran agama dari orang
tua,guru agama, dan orang yang mengerti agama. Karena kita diwajibkan
memiliki agama untuk keselamatan hidup dan ketentraman hati.
Contohnya, orang yang beragama islam, kristen, katolik, hindu dan budha.
Ijin copy ya gan :)
BalasHapusijin copy buat pengembangan ya gan
BalasHapusijin copy ya
BalasHapusijin copy ya
BalasHapus